The Raid is wow, just wow



Akhirnya kesampaian juga gue nonton The Raid, film yang dalam tiga minggu terakhir ini terus mengundang pujian dari dalam maupun luar negeri. Sebuah film garapan Gareth Evans ( yang juga sutradara Merantau ) dan diperankan oleh Iko Uwais yang juga tokoh utama film Merantau. Gue sudah penasaran sejak film ini mulai didengungkan sekitar sebulan yang lalu, film yang katanya murni action. 

Petualangan Musik


Pernah dengar kata-kata "music you listen defines who you are", yang kira-kira artinya musik yang kamu dengerin menggambarkan seperti apa dirimu. Kali ini gue pengen cerita tentang berbagai jenis musik dan musisi yang pernah singgah dalam kehidupan gue. Tentunya nggak semua bakal gue jelasin dan jabarin di sini, cuma yang meninggalkan kenangan dan pernah gue kejar-kejar albumnya (walo cuma pinjam). Kalo yang asal singgah sih banyak banget, nggak ingat gue. Kali aja kita punya beberapa kesamaan dalam musik yang kita dengarkan, kan bisa sharing kita, hehe.


Optimisme Untuk Indonesia

Indonesia, negeri yang kaya raya. Kata orang Jawa gemah ripah loh jinawi. Kekayaan lautnya luar biasa, kata Koes Plus bukan lautan tapi kolam susu. Tanahnya sangat menghasilkan, kata Eno Lerian tanam pisang tumbuh pisang tanam rambutan tumbuh rambutan. Tapi sayangnya, di negara yang dikenal sebagai jamrud katulistiwa ini justru salah satu masalah besarnya adalah tingkat kemiskinan.

48 : from Jakarta Indonesia, JKT

JKT48 image from official site

Gue udah lupa, kapan kali pertama gue denger tentang JKT48. Mungkin pertengahan tahun lalu. Pas itu jujur aja gue sempat mikir, lah ini apanya AKB48 ya? Gue suka musik Jepang. Sejak SMA gue suka banget denger musik Jepang, tapi cuma terbatas band aja. Waktu itu tergila-gila Larc~en~Ciel ( sampe sekarang sih ), tapi gue kurang suka dengan vokal grup, jadi gue gak dengerin dan gak ngeh AKB48. Seiring waktu berlalu, gara-gara pergaulan, gue mulai denger musik Korea dan mulai familiar dengan vokal grup.

N-KRO, butuh gak sih?

Beberapa hari ini tiba-tiba teman gw nanya-nanya masalah keyboard ke gw. Keyboard yang dimaksud adalah keyboard untuk mengetik ya, bukan keyboard alat musik. Dia nanya-nanya keyboard yang cocok buat dia, hingga akhirnya dia melontarkan pertanyaan "N-KRO itu apa? gunanya apa?". Dari sinilah gw jadi punya inisiatif untuk membahas apa itu N-KRO. Sekali-kali ngomongin yang agak teknis lah di blog gw, hehe.

Loyal atau lebay?

Postingan gue kali ini bisa dibilang berhubungan dengan posting sebelumnya tentang bagaimana menjadi fans. Gue bikin postingan ini terinspirasi beberapa buah debat yang nggak sengaja gue baca di timeline twitter gue, maupun di forum-forum online. Gue mulai dari sebenernya apa sih arti kata loyal itu? Hasil gue searching dari beberapa sumber di internet bisa disimpulkan bahwa loyal adalah sebuah bentuk kepercayaan atau kesetiaan tinggi terhadap "sesuatu". Di mana "sesuatu" tersebut bisa berarti manusia secara perseorangan, ataupun manusia secara berkelompok (organisasi, klub, perkumpulan, maupun negara).

Menjadi fan

Gue yakin lu semua pernah denger kata "fan". Malah gue yakin lu semua adalah seorang fan. Nah, apa sih fan itu? Fan itu kira-kira pengertiannya adalah seseorang yang sangat antusias terhadap sesuatu atau sangat menyukai sesuatu. Sesuatu yang dimaksud di sini bermacam-macam jenisnya, seperti klub olahraga, artis, pemusik, film dan lain sebagainya. Dalam tulisan ini gue pengen mengutarakan sesuatu tentang menjadi seorang fan.

Manusia Setengah Salmon, dari sudut lain

Tujuh Januari Dua Ribu Dua Belas hari Sabtu. Gue udah membulatkan tekad untuk berburu buku terbaru Raditya Dika, Manusia Setengah Salmon. Tadinya gue mo pinjem aja, hehe, tapi setelah nonton review dari Radit sendiri di MetroTV dan TVOne, gue memutuskan untuk beli. Sempat kecewa karena di Gramedia Malang Town Square, buku yang gue cari udah ludes. Meluncur ke Gramedia Malang Kota, lihat di tumpukan buku Best Seller juga gak ada, kecewa. Biar gak kecewa gue beli biografi Steve Jobs, dan saat gue mau pulang, ternyata buku terbaru Radit diletakkan di rak khusus. Langsung ambil.

Manggil apa ya?

Buat gue, cara memanggil seseorang itu adalah salah satu hal penting dalam kehidupan. Kenapa penting? karena bagaimana cara kita memanggil seseorang itu akan menjadi sebuah awalan dalam hal yang selanjutnya akan kita lakukan terhadap orang tersebut. Coba bedakan dua kalimat panggilan ini
"mas, tolong ambilkan koreknya dong", dengan
"woi, tolong ambilkan koreknya dong"
Kedua kalimat tersebut sebenernya udah sama-sama pake kata "tolong" di dalamnya. Tapi tetep kalimat pertama lebih enak didengar kan? Itu karena panggilan kita terhadap orang tersebut lebih sopan daripada kalimat yang kedua.