Loyal atau lebay?

Postingan gue kali ini bisa dibilang berhubungan dengan posting sebelumnya tentang bagaimana menjadi fans. Gue bikin postingan ini terinspirasi beberapa buah debat yang nggak sengaja gue baca di timeline twitter gue, maupun di forum-forum online. Gue mulai dari sebenernya apa sih arti kata loyal itu? Hasil gue searching dari beberapa sumber di internet bisa disimpulkan bahwa loyal adalah sebuah bentuk kepercayaan atau kesetiaan tinggi terhadap "sesuatu". Di mana "sesuatu" tersebut bisa berarti manusia secara perseorangan, ataupun manusia secara berkelompok (organisasi, klub, perkumpulan, maupun negara).


Loyalitas, dari kata loyal, menjadi sebuah kata yang menurut gue sering didengung-dengungkan oleh beberapa orang untuk menunjukkan bahwa dirinya setia terhadap sesuatu. Namun sayangnya, loyalitas tersebut seringkali diartikan terlalu sempit. Dari beberapa hal yang gue lihat di sekitar gue, ternyata loyalitas justru membuat beberapa orang kehilangan akal sehat dan bertingkah konyol.

Dalam sebuah berita, terdapat suatu kejadian matinya seorang suporter sepakbola demi alasan loyalitas. Pada kejadian yang lain, seorang teman rela memukul kawannya sendiri demi alasan loyalitas. Di kesempatan lain, seorang anggota kelompok menghina-hina kelompok lain demi alasan loyalitas. Pertanyaan gue, apa yang lu dapat dari loyalitas yang semacam itu? Apa keuntungan yang didapat oleh "sesuatu" yang lu nyatakan setia kepadanya dengan baju loyalitas model seperti itu? Tidak ada.

Beberapa hari yang lalu, gue lihat di salah satu forum tentang debat dua kelompok fans. Yang satu fan tim balap berwarna orange, yang satu fan tim balap berwarna merah. Dua kelompok fans yang mengaku loyal ini saling hina di sebuah forum. Yang merah bilang, gara-gara pebalap jagoan lu gak bisa ngembangin motor, pebalap gue sekarang jadi gak bisa menang. Pada kesempatan yang lain gue juga lihat debat konyol antara penggemar band ini dan penggemar band itu, saling hina, saling umpat, hingga pukul-pukulan. Sekali lagi gue tanya, apa untungnya buat lu? Apa untungnya buat grup band yang lu suka? Apa untungnya buat tim balap yang lu suka? Saat gue ketawain ulah lu, lu bilang lu loyal, sebelah mananya?

Menurut gue, loyalitas tidak ditunjukkan dengan cara seperti itu. Contoh loyalitas terhadap grup musik yang paling mudah dilakuin, beli album ORIGINAL-nya. Nggak usah ngaku-ngaku loyal sampe ngehina grup lain kalo album yang lu dengerin masih hasil download ilegal. Kalo lu suka dengan tim balap, dukung aja dengan beli merchandise original-nya. Kalo lu suka klub sepakbola, tunjukkan loyalitas lu dengan hadir di stadion saat mereka bertanding. Kalo klub yang lu dukung letaknya di luar negeri, beli merchandise resminya.

Gue gak punya uang buat beli mercandise originalnya, bentuk loyalitas apa yang bisa gue tunjukkan? Lu bisa promosiin "sesuatu" yang lu suka itu kepada khalayak luas, dengan cara yang baik. Jangan melakukan promosi sambil menghina yang lain, itu malah akan membuat "sesuatu" yang lu suka jelek namanya. Ingat, perbuatan lu sebagai fans akan mempengaruhi image dari "sesuatu" yang lu suka.

Ini ada bahan untuk merenung. Casey Stoner dan Jorge Lorenzo adalah dua pebalap motogp yang bersaing habis-habisan di lintasan. Namun setelah balapan selesai, mereka adalah teman, mereka bercanda bersama. Sementara di tempat yang jauh, dua kelompok penggemar mereka malah saling hina, tidak bersahabat satu sama lain. Lucu kan?

:D

No comments:

Post a Comment