Optimisme Untuk Indonesia

Indonesia, negeri yang kaya raya. Kata orang Jawa gemah ripah loh jinawi. Kekayaan lautnya luar biasa, kata Koes Plus bukan lautan tapi kolam susu. Tanahnya sangat menghasilkan, kata Eno Lerian tanam pisang tumbuh pisang tanam rambutan tumbuh rambutan. Tapi sayangnya, di negara yang dikenal sebagai jamrud katulistiwa ini justru salah satu masalah besarnya adalah tingkat kemiskinan.


Gue yakin, akhir-akhir ini pasti banyak orang yang berkata, entah secara lantang atau di dalam hati, "saya muak dengan Indonesia", atau "Indonesia kampret" dan lain sebagainya. Berbagai masalah pelik memang muncul di Indonesia. Tindak korupsi yang tidak ada habisnya adalah faktor utama. Mati satu tumbuh seribu, satu tertangkap, makin banyak koruptor lain yang bermunculan. Penegakan hukum yang memble dan taat pada kaum penguasa yang berduit juga menjadi masalah ruwet yang entah kapan selesainya. Koar-koar para elit politik yang bertarung sendiri demi keuntungan dan jabatan pribadi juga membuat orang makin malas dengan negara ini. Melihat kenyataan pahit yang seperti ini, masih adakah optimisme yang tersisa untuk Indonesia?

Indonesia, yang dibilang sialan oleh beberapa orang, sebenarnya menyimpan banyak hal yang kita tidak tahu. Gue nggak menyalahkan orang-orang yang tidak tahu, karena memang media kita lebih suka menjual hal-hal yang "tidak penting". Media elektronik yang umum dan hampir dilihat oleh semua orang adalah televisi, namun televisi kita justru lebih suka membesar-besarkan hal yang negatif ketimbang hal yang positif. Lebih ribut ketika ada orang berprestasi buruk ketimbang baik. Hal inilah yang membuat kita menyangka bahwa semua yang ada di Indonesia itu jelek.

Gue yakin banyak dari kita yang tahu bahwa animator-animator Indonesia banyak yang berkiprah di pentas dunia. Rini Sugianto misalnya, yang terlibat dalam proses animasi film layar lebar Tintin, atau Griselda Sastrawinata yang terlibat dalam proses animasi film Shrek 4. Ini adalah salah dua contoh dari pemuda bangsa yang mampu mengibarkan nama Indonesia ke mata dunia. Atau yang saat ini sedang ramai, film berjudul The Raid. Sempat dipertanyakan apakah ini film Indonesia karena faktor sutradara. Namun saya lebih memilih bahwa ini adalah film Indonesia karena pemain dan sebagian besar kru-nya adalah orang Indonesia. Sebuah prestasi yang cukup membanggakan bukan?

Gue juga yakin banyak yang tahu bahwa beberapa pemuda kita menjadi juara olimpiade maupun lomba robot yang bertaraf internasional. Ataupun menjadi juara lomba kimia tingkat dunia. Pemuda-pemuda inilah yang membawa nama Indonesia ke mata dunia.

Sebenarnya masih banyak prestasi anak bangsa yang sukses di dunia global. Baik itu di bidang musik, fashion, ataupun olahraga. Kalian bisa mencari sendiri di internet. Intinya adalah mengapa gue menulis ini supaya kita semua ingat dan sadar bahwa di balik semua kesusahan yang sering kita dengar ada banyak prestasi yang terlupakan.

Sekarang gue tanya ulang, masih adakah yang optimis dengan bangsa ini? Gue masih. Gue yakin bahwa di masa depan, di tangan para pemuda inilah bangsa kita akan maju dan menjadi besar. Tidak perlu menyalahkan pemerintah atas apa yang terjadi pada hari ini. Kita sebagai pemuda yang merasa mampu untuk mengkritik seharusnya berkaca, apa yang bisa kita lakukan untuk masa depan bangsa ini, bukan cuma merengek. Bukankah apa yang kita perbuat juga untuk anak cucu kita di masa datang? Maka mari kita berbuat sesuatu, walau kecil tidak masalah, demi hari esok yang lebih baik. Terdengar seperti mimpi? Sekarang mungkin mimpi, besok gue yakin akan jadi kenyataan, semoga.

No comments:

Post a Comment